Soal:
1.
Apa pengertian atmosfer?
2.
Gas apa saja yang terkandung
dalam atmosfer?
3.
Gambarkan lapisan atmosfer!
4.
Jelaskan ciri-ciri masing-masing
lapisan atmosfer!
5.
Sebutkan manfaat atmosfer!
6.
Jelaskan unsur-unsur cuaca dan
iklim!
7.
Jelaskan macam-macam pemanasan
udara!
8.
Sebutkan faktor yang
memengaruhi sedikit-banyaknya panas yang diterima bumi!
9.
Berilah contoh cara menghitung
gradient barometris
10.
Apa bunyi hukum Buys Ballot?
11.
Sebutkan macam-macam angin!
12.
Sebutkan macam-macam angin
lokal!
13.
Sebutkan macam-macam angin fohn!
14.
Bagaimana cara
menghitungkelembaban absolut dan relatif!
15.
Sebutkan macam-macam awan!
16.
Sebutkan macam-macam hujan!
17.
Bagaimanakah pembagian iklim
matahari?
18.
Bagaimana pembagian iklim
Junghuhn?
19.
Bagaimana klasifiksasi iklim
Koopen?
20.
Bagaimana klasifiksasi iklim
Schmidt Ferguson?
21.
Bagaimana klasifiksasi iklim
Oldeman?
22.
Bagaimana klasifiksasi iklimThornthwaite?
23.
Bagaimana karakteristik iklim
di Indonesia?
24.
Apakah yang menyebabkan
perubahan iklim global?
25.
Jelaskan tentang La Nina dan El
Nino!
Jawaban:
1). Atmosfer adalah campuran dari berbagai gas yang
menyelubungi bumi dan selalu bergerak.
2). Gas utama penyusun atmosfer
3). Gambar atmosfer
4). Ciri-ciri masing-masing lapisan atmosfer
Lapisan-lapisan
atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer /
Troposfir
Ketinggian troposfer
: 0 - 15 km.
Suhu lapisan
troposfir : 17 - -52 derajat celcius.
Kurang lebih 80% gas atmosfer
berada pada bagian ini.
Udara troposfer atas sangat dingin dengan demikian lebih berat
dibandingkan dengan udara diatas tropopause sehingga udara troposfer tidak
dapat.
menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di
ekuator daripada di daerah kutub..
2. Stratosfer /
Stratosfir
Ketinggian stratosfer
: 15 - 40 km.
Suhu lapisan
stratosfer : -57 derajat celcius.
Lapisan ozon yang
memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
Bagian atas stratosfer dibatasi oleh permukaan diskontinuitas
suhu yang disebut stratopause.
3. Mesosfer /
Mesosfir
Ketebalan Mesosfer :
45 - 75 km.
Suhu lapisan
stratosfer : -140 derajat celcius.
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan
noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es. Lapisan ini
mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.
Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan di
dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah.
4. Thermosfer /
Thermosfir
Ketebalan thermosfer
: 75 - 100 km.
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85 dan 300 km yang ditandai
dengan kenaikan suhu dari -100o C sampai ratusan
bahkan ribuan derajat.
5. Ionosfer /
Ionosfir
Ketebalan ionosfer :
50 - 100 km.
Adalah lapisan yang
bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar
ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya
menjadi tinggi.
6. Eksosfer /
Eksosfir
Ketebalan eksosfer :
500 - 700 km.
Suhu lapisan
stratosfer : -57 derajat celcius.
Tidak memiliki tekanan
udara yaitu sebesar 0 cmHg.
5). Manfaat atmosfer
Atmosfer melindungi
bumi dari jatuhnya benda angkasa
Atmosfer mempunyai
peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain:
- Melindungi bumi dari jatuhnya benda
angkasa seperti meteor, komet dll.
- Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk
kehidupan.
- Memantulkan gelombang radio.
- Membantu menjaga stabilitas suhu udara
siang dan malam.
- Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet
yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya..
- Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju
sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
- Sarana berlangsungnya proses pembakaran,
tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api, bernafas, dan sebagainya.
- Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer
mempunyai peran masing-masing antara
lain:
6). Unsur cuaca dan
iklim
Cuaca
adalah keadaan udara yang terjadi pada waktu dan daerah tertentu. Ilmu yang
mempelajari cuaca adalah meteorologi. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada
daerah yang luas dalam waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari tentang iklim
disebut klimatologi.
Iklim dan
cuaca terbentuk dari unsur yang sama, diantaranya adalah penyinaran matahari,
suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan.
1. Penyinaran
Matahari
Penyinaran
matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang
dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran,
kemiringan sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan
bumi itu sendiri.
2. Suhu Udara
Suhu udara
adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Energi panas matahari tidak semuanya
diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan tempat lainnya
dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak lintang. Penurunan semacam itu
dinamakan Gradien Temperatur Vertikal atau Lapse Rate. Berdasarkan letak
astronomis suhu udara akn lebih tinggi di daerah sekitar ekuator. Garis pada
peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu udara sama disebut isoterm.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan
udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan
udra adalah higrometer. Kelembapan udara dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
v Kelembapan
Mutlak atau Absolut
Kelembapan mutlak
adalah kandungan jumlah uap air dalam 1 meter kubik udara.
v Kelembapan
Nisbi
Kelembapan nisbi
adalah perbandingan antara tekanan uap air yang dikandung udara dengan jumlah
maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada tekanan dan temperatur
tertentu yang dinyatakan dalam persen.
v Kelembapan
Spesifik
Kelembapan spesifik
adalah perbandingan jumlah uap air yang ada dalam 1 kg udara.
4. Tekanan Udara
Udara
merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume. Oleh karena itu udara
memiliki tekanan yang disebut tekanan udara. Besar kecilnya udara dapat diukur
dengan menggunakan alat yang disebut barometer. Besar tekanan udara dinyatakan
dengan milibar (mb). Ketinggian suatu temapat sangat mempengaruhi besarnya
tekanan udara. Tekanan udara disuatu tempat juga dapat berubah karena
dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi matahadi menyebabkan pemuaian
sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
5. Angin
Udara yang
bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah
disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda
tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin
besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah
anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi
oleh perbedaan tekanan, angin juga dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi yang
menghasilkan gya coriolis dan gaya gesekan dengan permukaan bumi. Daerah
Konvergasi Antar Tropik adalah suatu zona yang memilki suhu tertinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya, dan daerah ini merupakan daerah
pertemuan dua angin pasat. Dibawah ini adalah beberapa jenis angin, yaitu:
v Angin
Siklon
v Angin
Anti Siklon
v Angin
Pasat
v Angin
Muson
v Angin
Lokal
Yang
termasuk kedalam angin lokal adalah angin laut, angin lembah, angin gunung,
serta angin fohn. Angin laut adalah angin yang berhembus dari lautan ke
daratan. Angin darat adalah angin yang berhenbus dari darat ke laut. Angin
lembah adalah angin yang bergerak dari lembah menuju puncak bukit atau gunung.
Angin gunung adalah angin yang berhembus dari gunung ke lembah. Sedangkan angin
fohn merupakan angin lokal yang terjadi didaerah yang terletak dibelakang
pegunungan.
6. Awan
Awan
merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang
dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Awan yang bergumpal disebut kumulus,
awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus.
Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan
rendah yang memeberikan hujan dinamakan nimbus. Berdasarkan golongan utama awan
dibagi menjadi sepuluh, yaitu:
v Stratus
v
Stratokumulus
v Kumulus
v
Nimbostratus
v
Kumolonimbus
v
Altokumulus
v
Altostratus
v Sirus
v
Sirokumulus
v
Sirostratus
7. Curah Hujan
(Presipitasi)
Curah
hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi.
Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa
disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter. Ada empat jenis hujan
berdasarkan proses terjadinya, yaitu:
v Hujan
Konveksi
v Hujan
Orografis
v Hujan
Frontal
v Hujan Konvergensi
7).Macam-macam
pemanasan udara
Matahari merupakan
sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu
pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara
langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai
berikut:
1) Proses absorbsi
adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar
gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut
adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi
adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan
kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan,
dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3) Proses difusi
Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek
biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit
berwarna biru.
b. Pemanasan tidak
langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah
pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan
udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah
pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah
pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4) Turbulensi adalah
pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas
tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
8). faktor yang memengaruhi sedikit-banyaknya
panas yang diterima bumi
Penyinaran
matahari dapat mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang
dapat diterima oleh permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan
sudut datang sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu
sendiri.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah adalah:
a. Lama penyinaran
matahari.
b. Sudut datang
sinar matahari.
c. Relief permukaan
bumi.
d. Banyak sedikitnya
awan.
e. Perbedaan letak
lintang.
9).contoh cara menghitung gradient barometris
Gradient baromatrik ialah
angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15
meridian (111 km).
Jadi, angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin
yang bertiup dari P ke Q.
10). Bunyi hukum Buys
Ballot
Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke
daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan
sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
11). Macam-macam angin
Udara yang
bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah
disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda
tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka senakin
besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur necepatan angin adalah
anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi
oleh perbedaan tekanan, angin juga dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi yang
menghasilkan gya coriolis dan gaya gesekan dengan permukaan bumi. Daerah
Konvergasi Antar Tropik adalah suatu zona yang memilki suhu tertinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya, dan daerah ini merupakan daerah
pertemuan dua angin pasat. Dibawah ini adalah beberapa jenis angin, yaitu:
v Angin
Siklon
Angin ini
terjadi apabila daerah yang bertekanan rendah dikelilingi daerah yang
bertekanan tinggi. Sesuai dengan hukum Boys Ballot, angin dibelahan bumi utara
berbelok ke sebelah kanan dan angin yang berada disebelah selatan akan berbelok
kiri.
v Angin
Anti Siklon
Angin ini
terjadi jika daerah yang bertekanan maksimum dikelilingi daerah yang bertekanan
minimum. Dengan demikian angin siklon gerakannya berputar meninggalkan pusat.
v Angin
Pasat
Angin ini
betiup dari daerah subtropis ke daerah tropis. Hal ini terjadi karena daerah
subtropis merupakan pusat tekanan tinggi, sedangkan daerah tropis
merupakanpusat tekanan rendah.
v Angin
Muson
Proses
terjadinya angin muson di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan dua
benua, yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik.
v Angin
Lokal
Yang termasuk kedalam
angin lokal adalah angin laut, angin lembah, angin gunung, serta angin fohn.
Angin laut adalah angin yang berhembus dari lautan ke daratan. Angin darat
adalah angin yang berhenbus dari darat ke laut. Angin lembah adalah angin yang
bergerak dari lembah menuju puncak bukit atau gunung. Angin gunung adalah angin
yang berhembus dari gunung ke lembah. Sedangkan angin fohn merupakan angin
lokal yang terjadi didaerah yang terletak dibelakang pegunungan.
vAngin
Barat
Sebagian udara yang
berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah
sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin
Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di
belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah
lintang 60° LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh
pelaut-pelaut disebut roaring forties.
vAngin
Timur
Di daerah Kutub Utara
dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari
daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60° LU/LS).
Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat
dingin karena berasal dari daerah kutub.
12).Macam-macam angin lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal
(setempat)
yaitu sebagai berikut:
1. Angin darat dan angin
laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan
lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke
darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih
cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup
dari darat ke laut, disebut angin darat.
2. Angin lembah dan angin
gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar
lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih
terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin
lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi
angin gunung.
3. Angin Jatuh yang
sifatnya kering dan panas
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan
panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat
di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin
Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan
Angin Brubu di Sulawesi Selatan).
13). Macam-macam
angin fohn
Angin jatuh atau
Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng
pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama
angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa
Timur), dan
Angin Brubu di
Sulawesi Selatan).
14). Cara menghitung
kelembaban absolute dan relative
Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap
air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram
uap air dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan
jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum
yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam
persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C
terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum
yang dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20
gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu = 20 14 x 100% =
70%.
15).
Macam-macam Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara
yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat
dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
a. Menurut morfologinya (bentuknya)
Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
1) Awan Commulus yaitu
awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
2) Awan Stratus yaitu
awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata.
Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.
3) Awan Cirrus yaitu
awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu
burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
b. Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
1) Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena
tingginya selalu
terdiri dari kristal-kristal es.
a) Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
b) Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
c) Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
2) Awan sedang (2000 m – 6000 m)
a) Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
b) Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
3) Awan rendah (di bawah 200 m)
a) Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan
bergumpalgumpal.
b) Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
c) Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian
telah merupakan hujan.
4) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian
500
m–1500 m
a) Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
b) Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian
telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
16).
Macam-macam hujan
Ada empat
jenis hujan berdasarkan proses terjadinya, yaitu:
v Hujan
Konveksi
Hujan konveksi adalah
hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu massa
udara sehingga gerakan udra tersebut naik dan mengalami pengembunan. Hujan
konveksi disebut juga hujan zenithal.
v Hujan
Orografis
Hujan orografis
adalah hujan yang terjadi karena gerakan udara yang menaiki lereng pegunungan
dan mangalami kondensasi. Udara yang telah mengalami kondensasi tersebut
membentuk awan yang menimbulkan hujan.
v Hujan
Frontal
Hujan ini terjadi
karena tumbukan antara udara panasdan udara dingin. Udara panas naik dan terjadi
kondensasi sehingga menimbulkan hujan.
v Hujan
Konvergensi
Hujan konvergensi
adalah hujan frontal pada daerah konvergensi antar tropik yang terjadi karena
pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal.
17). Pembagian iklim matahari
18). Pembagian iklim
Junghuhn
Junghuhn
mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan
kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Pembagian daerah iklim tersebut adalah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar